Kelas : XII IPA 3 2014
Brak...! Suara pintu dibanting, aku
sangat ketakutan karena saat itu rumahku sunyi, sepi bagai ditelan bulan. Ku
pandangi sela-sela kamarku aku mulai merinding ketakutan ditambah angin malam
yang begitu kencang sehingga menembus kulit tubuhku bergetar tak terkendali.
Tiba-tiba datang kakek tua dengan
seragam putih yang menutupi badannya. Lalu berkata"Kau pantas
menemukannya" ujar kakek itu secara lantang. Aku pun kaget dengan
kedatangannya secara tiba-tiba. "Maksudmu apa?" Tanyaku dengan suara
menggeletar. Tanpa ku sadari kakek itu pun pergi secepat kilat dari
pandanganku. Aku pun kaget bercampur takut. "Aneh, kakek itu orang apa
setan menghilang secepat itu". Cetusku.
Ah... Ketakutanku semakin bertambah
gencar di dalam pikiranku. Tiba-tiba plak....! Terdengar lagi pintu dibanting
aku pun semakin takut dan mencoba perlahan-lahan untuk mendekati arah suara
itu.
Aa...! Sibar cahaya tiba-tiba muncul
dari atas rumahku kulihat sinar kuning emas yang muncul di dalam sinar itu.
Saat ku pegang cahaya tersebut cahanyanya pun hilang dari pandangan mata.
"Pertanda apa ini" tanyaku dalam hati.
Aku mulai termenung memikirkan
keadaan ini dan muncul di pikiranku aku ingin membeli honda seperti
teman-tamanku supaya aku pergi ke sekolah tidak jalan kaki lagi dan itu jauh
dari rumahku.
Tiba- tiba dalam lamunanku terdengar
kembali,suara pintu dibanting dari kamarku aku pin berteriak sekuat-kuatnya.
Aa...! "Apa lagi itu? Jangan menakut-nakuti aku dong, aku tinggal di rumah
sendirian, ampuni aku jika aku ada salah!" Tangisku sambil keringat
bercucuran di keningku.
Tanpa disadari tiba-tiba datang lagi
kakek itu di hadapanku aku pun kaget tanpa karuan. "Ayo ikuti aku! Kau
akan menemukan sesuatu yang akan mewujudkan segala impianmu". Ujar kakek
dengan suara lantang. "Tidak... Aku tidak kenal denganmu pokoknya aku
tidak mau". Teriakku dengan suara lantang menerobos terowongan yang entah
dari mana datangnya.
"Plak..." Hentikan tubuhku
terdengar dari kasurku. Sekejap itu pun suasana berubah menjadi hiruk-pikuk.
Orang-orang berlarian ke arah kamarku tanpa bisa ditanya satu pun. Aku pun
hanya bisa melihat di sela-sela jendela kamarku seolah-olah aku berada di dunia
lain.
Saat aku memegang jendela aku heran
mengapa tubuhku bisa menembus benda- dan menerobos pintu "Ada apa dengan
tubuhku ini? " Tanyaku dalam hati.
Tiba-tiba di kamar tidurku terdengar
suara ledakan yang menggetarkan ruangan kamar dan mengeluarkan asap dari
dalamnya. Aku pun kaget setengah mati dan lalu bergegas ke kamarku. Aku
memasuki ruangan kamar yang penuh asap. Ku lihat di atas tempat tidurku ada
kilauan cahaya emas yang memancar di depanku.
"Wah... Benda apa ini?
Sepertinya emas batangan" aku pelan-pelan mengikuti benda tersebut.
"Ya Allah rezeki dari mana ini? Aku tak menyangka ada emas batangan
sebanyak ini di kamarku. Alhamdulillah" ucapku dalam hati.
Tak lama kemudian aku pun berteriak.
Aaa... Kulihat orang di sampingku, Ibu dan ayahku sudah berada di sela tempat
tidurku. Ah... Ternyata aku cuma mimpi. Huh... Sebalnya. Andaikan kutemukan dan
kenyataan aku bisa membeli dan bisa membeli apa yang aku inginkan. Aku pun
pergi meninggalkan mereka dan pergi ke
kamar mandi untuk mandi dan pergi ke sekolah. Ayah dan ibuku pun tercengang
bercampur heran melihat tingkah laku ku. Di perjalanan pergi ke sekolah aku
terus memikirkan mimpiku tadi. "Huh... Sevalnya mengapa harus mimpi?
Walaupun menyeramkan tapi bisa mendapatkan apa yang ku inginkan" Cetusku.
No comments:
Post a Comment