Bahasa Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Bahasa Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Apresisi Bahasa dan Sastra Indonesia


A.      ARTI DAN PENGELOMPOKAN SASTRA
1.       Arti Sastra
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, sastra itu ialah suatu seni yang menciptakan sebuah karya tulis dan mempunyai bahasa yang indah
2.       Pengelompokan Sastra
Sastra itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1.       Sastra Berdasarkan Zamannya
Sastra yang berdasarkan zamannya ini digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:
A.      SASTRA LAMA
1.       Pengertian Sastra Lama
Sastra lama ialah sastra lisan atau sebuah sastra melayu yang terbentuk melalui ujaran/ucapan.
Sastra lama ini terbentuk sejak masuknya agama Islam yaitu abad ke-13 dan terbukti dengan ditemukan dua bait syair yang tertulis di atas batu nisan seorang muslim di Minye Tujuh, Aceh.

2.       Jenis-jenis Sastra Lama
Dilihat dari cara penyusunannya dan pengaturan bagian-bagian karangannya, sastra lama dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
1.       PROSA LAMA
Menurut isinya prosa lama itu terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
a.       Cerita pelipur lara
Cerita pelipur lara ialah ceritanya bersifat fantastic yang berisikan tentang pertualangan seorang kesatria yang tampan, gagah perkasa dan diikuti dengan putra putrinya yang cantik-cantik juga tampan-tampan, kemudian diselingi petuah dan bahasa yang berirama serta menceritakan keadaan istana. Cerita pelipur lara ini berakhir dengan kebahagiaan untuk tokoh yang bersifat baik dan berakhir kesedihan bagi tokoh yang berwatak jahat atau jelek.
Contoh:
-          Malim Deman
-          Si Umbut Muda
b.      Cerita berbingkai
Cerita berbingkai ialah sebuah cerita yang berisikan tentang cerita lagi di dalamnya.
Contoh:
-          Hikayat 1001 Malam
-          Panca Tentra
c.       Dongeng
Dongeng ialah sebuah cerita yang berisikab tentang khayalan belaka. Dongeng dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.       Dongeng-dongeng kepercayaan
Dalam dongeng kepercayaan ini meliputi beberaa hal, yaitu:
-          Legenda
Legenda ialah sebuah cerita rakyatberisikan tentang sejarah atau peristiwa-peristiwa yang menjadikan suatu tempat.
Contoh:
·         Situ Bagendit
·         Batang Bedung Berkelahi dengan Batang Jagung
·         Gunung Tangkupan Perahu
·         Roro Jonggrang
-          Mitos
Sebuah cerita suatu bangsa yang berisikan tentang para dewa atau para pahlawan pada zaman dahulu dan banyak menafsirkan tentang asal-usul alam semesta beserta isinya.
Contoh:
·         Nyai Roro Kidul
·         Dewi Sri
·         Pontianak atau Penanggalan
2.       Sage
Sage ialah sebuah cerita yang engisahkan tentang sejarah atau ada kaitanya dengan unsur-unsur sejarah.
Contohn:
-          Si Bandung
-          Ciung Wanara
-          Sarif Tambayoso
3.       Fabel
Fabel ialah sebuah cerita yang mengisahkan tentang gambaran watak, budi dan perilaku dimainkan oleh binatang.
Contoh:
-          Kancil dan Buaya
-          Tupai dengan Beruang Bersahabat
-          Siput dengan burung Centawai Berlomba
-          Harimau dengan Kancil
4.       Dongeng Jenaka
Dongeng jenaka ialah sebuah dongeng yang mengisahkan tentang cerita-cerita lucu-lucu atau jenaka dan biasanya tokoh cerita tersebut orangnya pander, namun mempunyai banyak akal juga mujur/malang.
Contoh:
-          Si Mamat
-          Pak Pandir
-          Pak Belalang
-          Si Kabayan
-          Pak Kodok
d.      Sejarah atau tambo
Tambo ialah sebuah karangan yang berisikan tentang asal-usul raja dan para kaum bangsawan yang disertai dengan kejadian-kejadian penting di dalam istana.
Contoh:
-          Sejarah Melayu
-          Sejarah Romawi
-          Hikayat Raja-Raja Pasai
e.      Wiracarita atau Epos
Wiracarita ialah sebuah cerita yang berisikan tentang kepahlawanan suatu bangsa dan pelakunya selalu orang yang gagah berani juga pandai kanuragan atau berperang.
Contoh:
-          Hikayat Indra Bangsawan
-          Hikayat Hangtuah

f.        Hikayat
Hikayat ialah sebuah cerita khayal yang berisi tentang suatu kehidupan sang raja di dalam istana dan disertai keluarganya, dimana sering dihiasai dengan peristiwa-peristiwa sakti yang sifatnya menakjubkan dan percintaan yang diakhiri dengan kebahagiaan oleh peran utamanya.

2.       PUISI LAMA
Menurut bentuknya, puisi lama itu dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a.       Bidal
Bidal ialah sebuah peribahasa atau pepatah yang berisikan tentang nasehat, sindiran, peringatan dan lainya.
Contoh:
-          Buah yang manis biasanya berulat = Kata-kata yang baik biasanya menjerumuskan.
-          Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit = Sudah tidak bias dipersatukan lagi atau didamaikan (tentang pertengkaran)
b.      Syair
Syair ialah sebuah puisi lama yang tiap-tiap baitnya itu harus terdiri dari empat larik dan berakhir dengan menggunakan bunyi yang sama.
Sedangkan bentuk syair itu adalah:
-          4 baris (1 bait 4 baris)
-          1 baris 4-5 kata, 8-10 suku kata
-          Bersajak a, a, a, a.
-          Semua baris merupakan isi
Contoh:
                                                       SYAIR PERAHU
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Disanalah itikat diperbetuli sudah
c.       Mantra
Mantra ialah suatu perkataan atau ujaran bias menimbulkan atau mendatangkan daya gaib.
Contoh:
-          Untuk menyembuhkan orang kesurupan
-          Untuk menyembuhkan orang yang pingsan menjadi sadar atau sembuh dan lain-lain.
d.      Pantun
Pantun adalah sebuah puisi lama yang baik untuk mengutarakan perasaan, rasa kasih saying, rasa suka dan duka dari orang yang bersangkutan.
Cirri-ciri pantun adalah:
1.       Terdiri dari 4 baris satu bait
2.       Bersajak ab, ab
3.       2 baris sebagai sampiran
4.       2 baris sebagai isi
5.       Tiap baris 4 kata 8-12 suku kata
Contoh:
Ada udang dipanggang saja
Hendang dipindang tidak berkunyit

Anak orang dipandang saja
Hendak dipinang tak ada duit
e.      Gurindam
Gurindam adalah sebuah sajak yang terdiri dari dua baris yang berisikan tentang nasehat atau petuah.
Contoh:
1.       Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
2.       Awal diingat akhir tidak
Amanat badan akan rusak
f.        Seloka
Seloka adalah pantun yang berkait atau berantai.
Contoh:
         Taman melati di rumah-rumah
         Ubur-ubur sampingan dua
         Kalau mati kita bersama
         Satu kubur kita berdua
g.       Talibun
Talibun ialah sebuah pantun yang bersajak abc, abc, abcd, abcd atau sajak bersilang dan terdiri dari 6, 8 atau 10 baris.
Contoh:
Pasir bulan dalam perahu                                              a
Berlabuh tentang bara-bara                                         b sampiran
Bercimat lalu ke tepian                                                   c
Ke tiku mengharap muaranya                                     d
Kasih tua hambalah tahu                                               a
Sebagai seorang mengandung bara                          b isi sebenarnya
Terasa hangat dilepaskan                                              c
Begitu benar malah kiranya                                          d


2.       Sastra Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya sastra dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu;
a.       Prosa
b.      Puisi
c.       Drama


B.      SASTRA BARU
1.         Pengertian Sastra Baru
Sastra baru ialah sebuah sastra yang bukan asli lagi, tetapi telah mendapat pengarush dari barat.
2.         Macam-macam Sastra Baru
Dilihat dari gaya dan cara penyusunannya atau pengaturan suatu karangan, sastra baru dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1.       Prosa Baru
a.       Roman (Novel)
Roman ialah sebuah karangan prosa yang panjang dan mengandung suatu rangakaian cerita tentang kehidupan seseorang dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, juga menonjolkan watak atau sifat dari setiap pelakunya.


b.      Biografi
Biagrafi ialah sebuah buku yang menceritakan tentang riwayat hidup seseorang tojoh.
Contoh:
-          Pengalaman Masa Kecil, Karya Nur St. Iskandar.
-          Ayahku, karya Hamka
c.       Cerpen
Cerpen ialah sebuah karangan prosa pendek yang menjadikan kesan tunggal dan dominannya yang memusatkan satu tokoh saja dalam satu situasi.
Contoh:
-          Roman         : Menceritakan perihal tokoh-tokohnya secara panjang lebar mengenai perbuatan batiniah juga lahiriyah. Terdiri dari beberapa alur, ada bagian dan bab.
-          Novel            : Melukiskan tentang watak dan perbuatan dari tokoh-tokohnya akan tetapi tidak mendalam. Terdiri dari beberapa alur dan tidak mempunyai bagian serta bab.
-          Cerpen          : menceritakan sebuah kejadian yang berasal dari tokoh-tokohnya secara singkat dan intisarinya. Tidak mempunyai bab dan bagian. Terdiri atas beberapa alur ceritanya.
2.       Puisi Baru
Menurut bentuknya, puisi dibagi dalam beberapa kelompokun, yaitu:
a.       Terzina (sajak tiga seuntai)
b.      Quint (sajak lima seuntai)
c.       Distischan (sajak dua seuntai)
d.      Stanza (sajak delapan seuntai)
e.      Sextet (sajak enam seuntai)
f.        Septima (sajak tujuh seuntai)
g.       Quartrain (sajak empat seuntai)
h.      Sajak bebas
i.         Soneta

Di bawah ini bebrapa contoh puisi baru:

1.       Contoh Sonata
CANDI

Engkau menahan empasan kala
Tinggal berdiri indah permai
Tidak mengabaikan serangan segala
Megah kuat tidak terperi
                                Engkau berita waktu yang lalu
                                Masa Indonesia masyhur maju
                                Dilayah putera bangsawan kalbu
Dijunjung tinggi penaka ratu
                Aku memandang suka dan duka
                Berganti-ganti di dalam hati
                Terkenang dulu dan waktu nanti
                                Apa gerangan masa di muka
                                Jadi bangsa yang kucintai ini
                                Adakah tanda megah kembali                                    Oleh: Sanusi Pane
2.       Contoh Quartrain
DIBAWA GELOMBANG
               
Alun membaw bidukku perlahan
Dalam kesunyian malam waktu
Tidak berpawang, tidak berkawan
Entah ke mana aku ta’tahu
                                Jauh di atas bintang kemilau
                                Seperti bisikan di daun;
                                Suaraku hilang dalam udara,
Kehidupan bumi, yang kecil amat
                Aku bernyanyi dengan suara
                Seperti bisikan di daun;
                Suaraku hilang dalam udara,
                Dalam laut yang beralun-alun
                                Alun membawa bidukku
Dalam kesunyian malam waktu,
Tidak berpawang, tidak berpawang,
Entah kemana aku ta’tahu
                                                                                                Oleh: Sanusi Pane

3.       Contoh Sajak Bebas

KRAWANG – BEKASI

Kami yang kini terbaring antara Kerawang – Bekasi.
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal hanyalah tulang-tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tepi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa.
Kami Cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa.
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkat
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak.
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskanlah jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami berbaring antara Kerawang – Bekasi
                                                                                                                                Oleh: Chairil Anwar

3.       Drama
Drama ialah suatu karya sastra yang melukiskan kehidupan dan waktu manusia melalui gerak dan dialog yang akan dipentaskan.
              Menurut isinya, drama dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
a.       Drama Ria
Drama ria ialah sebuah drama ringan yang sifatnya itu menghibur dan dalamnya ada selorohan yang isinya menyindir serta berakhir dengan kebahagiaan.
b.      Drama Tendens
Drama tendens ialah sebuah drama yang berisi tentang masalah social dan kepincangan-kepincangan terjadi di dalam masyarakat.
c.       Drama Moralis
Drama moralis ialah sebuah drama yang berisikan tentang keagamaan yang bersifat alegoris dan mengandung konflik antara kebijakan serta kejahatan.
d.      Drama Absurd
Drama absurd ialahsebuah drama gila-gilaan yang di dalamnya konvensi struktur semantic dan diabaikan atau dilanggar.
e.      Drama Duka
Drama duka ialah sebuah drama yang isinya menceritakan suatu pertikaian diantara tokoh utama dan mempunyai kekuatan yang luar biasa, tetapi berakhir dengan kesedihan.
f.        Drama Rakyat
Drama rakyat ialah sebuah drama yang tumbuh dan berkembangnya sesuai dengan festival-festival rakyat.
g.       Drama Borjuis
Drama borjuis ialah sebuah drama yang bertemakan tentang suatu kehidupan kaum bangsawan / konglomerat.
h.      Drama Satire
Drama satire ialah sebuah drama yang berisikan tentang sindiran dan bersifat komedi.
i.         Drama Heroik
Drama heroik ialah sebuah drama yang menirukan suatubentuk tragedy dan mempunyai tema tentang percintaan dan nama baik.
j.        Drama Domestik
Drama domestic ialah sebuah drama yang mengisahkan tentang kehidupan masyarakat biasa.
k.       Drama Dukaria
Drama dukaria ialah sebuah drama yang beralurkan atau ceritanya itu lebih condong pada drama duka, tetapi berkhir dengan kesenangan / kebahagiaan.


4.       Unsur-unsur Drama
Adapun unsur-unsur drama itu dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a.       Naskah drama
b.      Pemain (Aktor/aktris)
c.       Teater
d.      Penonton
Jika menciptakan suatu dramahal yang perlu diperhatikan adalah:
1.       Menciptakan
2.       Melukiskan
3.       Memainkan
4.       Menyaksikan

3.      Perbedaan antara Sastra Lama dengan Sastra Baru
Perbedaan antara sastra lama dengan sastra baru itu adalah:
1.       Sastra lama
-          Berbahasa klise
-          Istana sentris
-          Tema karangannya bersifat fantastis
-          Prosesnya bersifat statis
-          Bentuk-bentuk karangannya tradisional
-          Anonim

2.       Sastra Baru
-          Tidak menggunakan bahasa klise
-          Pengarangnya dikenal secara luas
-          Tidak bersifat tradisional
-          Prosesnya dinamis
-          Masyarakat sentries
-          Tema karangannya bersifat rasional

B.      TOKOH SASTRA INDONESIA MENURUT ZAMANNYA   
             A.      Periodisasi (pembabakan) Sastra
Periodisasi sastra adalah suatu penggolongan karya sastra yang berdasarkan atas watak, bahasa isi dan sifat beserta aliran karya sasta itu sendiri.
Meskipun pembabakan karya sastra terdapat perbedaan namun antara angkatan yang satu dengan yang lainya itu masih ada hubungan. Secara tradisional pembabakan karya sastra menurut zamannya itu terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1         .       Sastra Lama
-            Sastra angkatan purba
Sastra angkatan purba ialah kesusastraan melayu sebelum masuknya agama Hindu dan agama Islam
Contoh:
-          Dongeng
-          Mantra
-            Sasta Hindu
Sastra hindu ialahsuatu sastra yang dipengaruhi oleh kesusastraan yang berasal dari India.
Contoh:
-          Mahabrata
-          Ramayana
-          Gurindang dalam bidang puisi
-            Sastra Islam
Sastra Islam ialah suatu sastra yang sudah mendapat perubahan/pengaruh oleh kesusastraan dari Persi dan Arab.
Contoh:
-          Cerita Seribu Satu Malam
-          Hikayat Amir Hamzah
-          Hikayat Kalilah Wadinah

2     .       Sastra Zaman Peralihan
Sastra zaman peralihan ialah suatu kesusastraan yang mengubah sebuah arti cerita dongeng menjadi cerita kenyataan seperti kehidupan sehari-hari.
Contoh:
-          Melawat ke Jedah
-          Perjalanan ke Kalang Tan

3     .       Sastra Baru
a.       Sastra sebelum perang

1.       Balai Pustaka
Sastra balai pustaka ini didirikan oleh Belanda dengan latar belakang politik. Waktu itu banyak bermunculan penerbit-penerbit swasta. Sedangkan Belanda sendiri khawatir kalau hal itu menimbulkan kesadaran masyarakat dan membangkitkan semangat berjuang.
Untuk menguasai bacaan yang telah beredar dalam masyarakat, pada tanggal 14 September 1808 pemerintah Belanda mendirikan badan penernitan dan taman bacaan rakyat yang bernama Co Comisie Vour de Volkslectuur , dipimpin oleh Dr. Hj. Hazzeu. Sedangkan pada tahun 1817 taman bacaan itu dikenal menjadi Balai Pustaka.
2.       Pujangga Baru
Adapun angkatan pujangga ini timbul karena adanya keinginan yang sangat kuat untuk memperoleh kebebasan atau kemerdekaan

b.      Sastra Angkatan Jepang
Sastra angkatan jepang itu timbul karena adanya beberapa sastrawanyang menjadi propaganda Jepang. Oleh sebab itu, para sastrawan tersebut tidak suka pada Jepang.

c.       Sastra sesudah Perang
1.       Angkatan 45
2.       Angkatan 66

            B.      Periodisasi Sastra Indonesia
1.       Menurut H.B Jasin, Periodisasi sastra Indonesia itu terbagi dua:
a.       Sastra Melayu Lama (…. – 1920)
b.      Sastra Indonesia Baru (1920 – sekarang)
2.       Menurut J.S. Badudu
a.       Sastra Melayu
-          Masa Purba
-          Masa Hindu
-          Masa Abdullah Bin Abdul Kadir Munsyi
b.      Sastra Indonesia
-          Masa angkatan Balai Pustaka
-          Masa angkatan Pujangga Baru
-          Masa angkatan 45
-          Masa sesudah angkatan 45
3.       Menurut Nugroho Noto Susanto
a.       Sastra Indonesia dibagi manjadi 2 bagian:
-          Sastra Melayu Lama
-          Sastra Indonesia Modern
b.      Sastra Indonesia modern dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
-          Masa kebangkitan (1920-1945)
-          Masa perkembangan (1945-sekarang)
c.       Sastra kebangkitan yang terdiri dari 3 bagian, yaitu:
-          Periode 30
-          Periode 33
-          Periode 42
d.      Masa perkembangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
-          Periode 45
-          Periode 50

             C.      Ikhtisar Tokoh Sastra Indonesia dan Karyawan
1.       Sastrawan angkatan 1920 (Balai Pustaka)
Yang dimaksud dalam sastrawan angkatan 1920 atau Balai Pustaka adala:
a.       Abdul Muis,karyanya adalah:
-          Robert Anak Surapati
-          Salah asuhan
b.      Sanusi Pane, karyanya adalah:
-          Pancara Cinta
-          Puspa Mega
c.       Nur Sutan Iskandar, karyanya adalah:
-          Salah Pilih
-          Katak Hendak jadi Lembu
-          Neraka Dunia
d.      Aman Datuk Modjoindo, karyanya adalah:
-          Si Dul Anak Betawi
-          Si Cebol Rindukan Bulan
e.      Tulis Sutan Nan Sati, karyanya adalah:
-          Sengsara Membawa Nikmat
-          Sabai Nan Aluih
f.        Rustam Efendi, karyanya adalah:
-          Percikan Permenungan
g.       Muhammad Yamin, karyanya adalah:
-          Ken Arok dan Ken Dedes
-          Tanah Air
h.      I Gusti Nyoman Pandji Tisna, karyanya adalah:
-          Ni rawit Ceti Penjual Orang
-          Sukreni Gadis Bali
i.         Selasih, karyanya adalah:
-          Pengarush Keadaan
-          Kalau Tak Untung
j.        Merari Siregar, karyanya adalah:
-          Si Jamin dan Si Johan
-          Azab dan Sengsara

k.       Suman Hasibuan, karyanya adalah:
-          Kawan Bergelut
-          Mencari Pencuri Anak Perawan
l.         Marah Rusli, karyanya adalah:
-          La Hami
-          Siti Nurbaya
m.    Adinegoro, karyanya adalah:
-          Melawat ke Barat
-          Darah Muda

2.       Sastrawan Angkatan 1930 (Pujangga Baru)
Adapun yang termasuk dalam sastrawan angkatan 1930, diantaranya:
a.       Sutan takdir Alisyahbana, karyanya adalah:
-          Tak Putus Dirundung Malang
-          Dian tak Kunjung Padam
-          Tebaran Mega
b.      HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah), karyanya adalah:
-          Kenang-kenanglah Hidup
-          Di Bawah Lindungan Ka’bah
c.       A. Rivai, karyanya adalah:
-          Puspa Aneka
d.      M.R. Dayoh, karyanya adalah:
-          Syair untuk ASIB
-          Pahlawan Minahasa
e.      Amir Hamzah, karyanya adalah:
-          Nyanyian Sunyi
-          Setanggi Timur
-          Buah Rindu
f.        Armin Pane, karyanya adalah:
-          Jiwa Berjiwa
-          Belenggu
g.       J.E. Tatengkeng, karyanya adalah:
-          Rindu Dendam

3.       Sastrawan Angkatan 1945
Adapun yang termasuk dalam sastrawan angkatan 1945, diantaranya adalah:
a.       Idrus, karyanya adalah:
-          Dokter Buta
-          Ave Maria
-          Aki
-          Corat-coret di Bawah Tanah
b.      Amal Hamzah, karyanya adalah:
-          Teropong
-          Teropong Bingkai Terak
-          Pembebasan Pertama
c.       Mochtar Lubis, karyanya adalah:
-          Tak Ada Esok
-          Harimau-harimau
-          Jalan Tak Ada Ujung
-          Tenah Gersang
d.      Asrul Sani, karyanya adalah:
-          Anak Laut
-          Bola Lampu
-          Sahabat Saya Cordiaz
-          Pangeran Muda
e.      Achdiat Kartamiharja, karyanya adalah:
-          Polemik Kebudayaan
-          Atheis
f.        Chairil Anwar, karyanya adalah:
-          Kerikil Tajam
-          Tiga Menguak Takdir
-          Deru Campur Debu
g.       Rosihan Anwar, karyanya adalah:
-          Manusia Baru
-          Radio Masyarakat
h.      Usman Ismail, karyanya adalah:
-          Pesanku
-          Puntung Berasap
i.         Sitor Sitomorang, karyanya adalah:
-          Surat Kertas hijau
j.        Dr. Abu Hanifah, karyanya adalah:
-          Kita berjuang
-          Taufan di Atas Asia

4.       Sastrawan Angkatan 1966
Adapun yang termasuk dalam sastawan angkatan 1966 antara lain adalah:
a.       N. H. Dini, karyanya adalah:
-          Hati yang Damai
-          Pada Sebuah Kapal
-          Dua Dunia Sebuah Lorong di Kotaku
-          Namaku Hiroko
b.      Titi Said, karyanya adalah:
-          Hati Perempuan
-          Perjuangan
c.       Ramadhan K.H. , karyanya adalah:
-          Periangan Si Jelita
d.      A.A. Navis, karyanya adalah:
-          Robohnya Surau Kami
e.      Toto Sudarto, karyanya adalah:
-          Esta
-          Suara
f.        Motinggo Busye, karyanya adalah:
-          Hari Ini Tak Ada Cinta
g.       Nugroho Notosusanto, karyanya adalah:
-          Tiga Kota
-          Hujan Kepagian
-          Rasa Sayang
h.      Iwan Simatupang, karyanya adalah:
-          Merahnya Merah
i.         Taufik Ismail, karyanya adalah:
-          Benteng
-          Tirani
j.        Toha Muchtar, karyanya adalah:
-          Pulang
k.       Arifin C. Noer, karyanya adalah:
-          Kapal-kapal
l.         W.S. Rendra, karyanya adalah:
-          Balada Orang-orang Tercinta
-          Hamlet
m.    Subagio Sastrowardoyo, karyanya adalah:
-          Simponi
n.      trisnoyuwono, karyanya adalah:
-          Pagar kawat berduri

5.       Sastrawan Angkatan Kontemporer
Adapun yang termasuk sastrawan angkatan kontemporer, dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu:
a.       Putu Wijaya, karyanya adalah:
-          Bom
b.      Ike Supomo, karyanya adalah:
-          Mawar Jingga
-          Kabut Sutra Ungu
c.       Yudistira A. Massardi, karyanya adalah:
-          Sajak-sajak Sikat Gigi
d.      Marga T, karyanya adalah:
-          Dokter Karmila
e.      Sutardji Chalzoum Bachri, karyanya adalah:
-          Aku dating Padamu
-          Shanghai
f.        J.B. Mangunijaya, karyanya adalah:
-          Punting-puntung Roro Mendut
-          Burung-burung Manyar


EmoticonEmoticon